Modal Kejujuran Untuk Negara Yang Bersih
Oleh: Fikri Arief Husaen*
Sungguh sangat memprihatinkan bila kita melihat permaslahan yang ada di bangsa tercinta ini, khususnya dalam setiap kesempatan yang bersifat rekrutmen dalam sebuah organisasi, lembaga, maupun pemerintahan, baik pada pengkaderan, lowongan pekerjaan, beasiswa, jabatan, dsb. Hampir dalam setiap kesempatan emas tersebut terjadinya praktek nepotisme. “Nepotisme” ini ibarat penyakit sosial yang menular yang mengatasnamakan kekerabatan atau teman akrab berdasarkan hubungannya.
Hal ini merupakan permasalahan serius yang harus dihilangkan, karena merugikan banyak pihak. Mereka yang memiliki kompetensi dan kemampuan lebih/mumpuni tersisihkan oleh mereka yang relatif tidak tepat penempatannya dikarenakan adanya praktek nepotisme didalamnya, yaitu dengan memberikan sejumlah uang/ semangat pertemanan dan persaudaraan.
Sebenarnya praktek nepotisme ini bisa dihilangkan dengan modal kejujuran dan taat terhadap aturan yang berlaku. Menurut Dr. Anggito Abimanyu, M.Sc.; sebenarnya salah satu permasalahan yang menyebabkan bobroknya moral bangsa ini yaitu “masalah kejujuran”. Minimnya orang jujur merupakan permasalahan pokok dalam berbagai hal, salah satunya menimbulkan praktek nepotisme dalam sebuah lembaga bahkan Negara. Maka bila semua orang berprinsip kuat dengan memegang teguh nilai kejujuran dan taat terhadap aturan, maka semua akan berjalan lancar, nyaman, tidak ada pihak yang dirugikan karena berjalan sesuai dengan prosedural yang ada dan aturan yang berlaku.
Agar tercipta itu semua, maka semuanya saling berkaitan dan berperan penting dalam merealisasikan Negara yang bersih dari nepotisme yaitu dengan saling mengingatkan, dan juga dengan memperhatikan pola pikir kita dalam jangka panjang terhadap setiap tindakan yang akan dilaksanakan, menimbang antara kemaslahatan dan madharatnya. Apalagi bila dalam setiap lini kedudukan dan jabatan dalam sebuah organisasi, lembaga, aparat keamanan dan pemerintahan bisa berjalan selaras dengan memegang teguh prinsip kejujuran, maka tidak mustahil praktek nepotisme akan hilang pada setiap kesempatan yang ada bahkan akan terwujudnya bangsa yang berperadaban tinggi, terciptanya masyarakat yang madani. Untuk itulah mulai benahi diri kita sendiri, Seperti yang dikatakan AA Gyim,”mulailah dari diri sendiri”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar