Oleh: Fikri Arief Husaen
(UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Masa Bayi adalah masa dimana pertumbuhan dan perubahan berjalan pesat, baik fisik maupun psikologis. Masa bayi juga merupakan masa meningkatnya individualitas yang merupakan hal terpenting dalam meningkatkan kemandirian yang dapat memungkinkan bayi mengembangkan hal-hal yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Individualitas tersebut akan semakin tampak dan menonjol pada saat menjelang akhir masa bayi. Individualitas itu semakin tampak pada penampilan dan pola-pola prilaku. Masa bayi juga merupakan permulaan sosialisasi. Egosentrisme, yaitu diri bayi yang muda belia, cepat berubah menjadi keinginan untuk menjadi bagian dari kelompok sosial. Masa bayi adalah masa yang menarik dan merupakan permulaan kreativitas, dapat diamati pada bulan-bulan pertama bayi belajar mengembangkan minat dan sikap yang merupakan dasar bagi kreativitasnya dan penyesuaian diri dengan pola-pola yang diletakan oleh orang lain, terutama orang tua.
Bagaimanakah pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sesuai pada tahapan-tahapannya dan masanya dalam pembentukan proses pertumbuhan fisik maupun psikologisnya? Disini Kita akan membahas dan mengamati pola perkembangan seputar masa bayi yang kurang lebih selama dua tahun setelah kelahirannya yang baik dan sesuai dalam perkembangannya.
Rumusan Masalah
Apa definisi atau pengertian masa bayi?
Apa sajakah Ciri-ciri masa bayi?
Bagaimana tahapan perkembangan masa bayi berlangsung?
Bagaimana peroses masa bayi itu sendiri dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya?
Tujuan
Untuk mengetahui definisi masa bayi
Untuk mempelajari ciri-ciri pada masa bayi
Untuk memahami perkembangan masa bayi
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan masa bayi
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi Masa Bayi
Masa bayi adalah masa dasar yang sesungguhnya, meskipun masa anak-anak terutama tahun-tahun awal dianggap sebagai masa dasar. Namun masa bayi adalah dasar periode kehidupan yang sesungguhnya karena pada saat ini banyak pola prilaku, sikap dan pola ekspresi emosi terbentuk.
Menurut Erickson, masa bayi adalah merupakan kancah manusia untuk mulai berfungsi sebagai manusia, tempat dimana kebaikan dan keburukan berkembang dengan lambat tetapi pasti dan tempat dimana sifat-sifat itu menjadi terasa. Sedangkan menurut White berpendapat bahwa masa bayi itu dua tahun pertama merupakan masa kritis dalam meletakkan pola untuk penyesuaian diri pribadi dan penyesuaian sosial.
Masa bayi juga merupakan masa dimana pertumbuhan dan perubahan berjalan pesat baik secara fisik maupun psikologis. Berkembang pesatnya pertumbuhan pada masa bayi tidak hanya terjadi dalam penampilan tetapi juga dalam kemampuan. Meskipun pertumbuhan pesat terjadi pada seluruh periode bayi, namun yang terpesat adalah dalam tahun pertama.
Ciri-Ciri Masa Bayi
Masa bayi yaitu ditandai setelah lahirnya sang bayi yang keluar dari rahim seorang Ibu, yang dibarengi dengan menangis serta terjadinya banyak gerakan-gerakan setelahnya.
Sesudah dilahirkan bayi akan menunjukan banyak gerak refleks. Dahulu orang berpendapat bahwa masa ini kurang ada perkembangan psikologis yang menarik karena bayi hanya melakukan tingkah laku-tingka laku yang instinkif. Berbagai penelitian menunjukkan mengenai tingkah laku instinkif bahwa 7% waktunya digunakan untuk makan, jadi reaksi yang positif, 1% untuk tingkah laku spontan dan kurang lebih 88% untuk tidur atau semacamnya. Hal inilah yang menyebabkan bahwa periode ini dulu disebut sebagai periode tidur.
Pertumbuhan dan perubahan intelek berjalan sejajar dengan pertumbuhan dan perubahan fisik. Tidak ada perubahan yang lebih menonjol selain dalam kemampuan bayi untuk mengenali dan bereaksi kepada orang-orang dan objek-objek dalam lingkungan.
Siti Rahayu Haditono dalam bukunya psikologi perkembangan mengungkapkan bahwasannya masa bayi disebut juga masa tahun pertama yangmana pada masa ini bayi sudah mulai ada perkembangan. Hal serupa juga dilakukan Gessel (1880-1961), salah satu pionir psikologi perkembangan, melihat perkembangan anak dalam tahun pertama terutama sebagai proses pemasakan fisiologis. Ia berpendapat bahwa perkembangan itu tidak dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar melainkan semuanya telah ditentukan oleh proses-proses dari dalam diri anak sendiri.
Ciri-ciri yang lain pada masa bayi adalah adanya perkembangan pada struktur kognitifnya, seperti pendapat Schaffer (1971) mengemukakan bahwa anak pada waktu dilahirkan mempunyai semacam struktur kognitif yang mengarah pada jenis sendiri yang dapat menambah kemungkinan untuk mempertahankan hidup. Dalam tiga bulan pertama timbul daya tarik terhadap manusia pada umumnya; kemudian karena perubahan struktur kognitif akibat pengalaman, anak lebih tertarik pada orang-orang tertentu saja. Rasa tertarik anak pada manusia dalam tiga bulan pertama disebabkan oleh ciri-ciri orang yang khusus.
Untuk menguji hipotesis ataupun pendapat yang dikemukakan Schaffer maka perlu diteliti lebih dahulu apakah dalam tiga bulan pertama pada bayi itu alat-alat pengamatan anak sudah dapat berfungsi dengan baik. Misalnya pada indra mata pada usia tiga bulan pertama yaitu:
Ketajaman pada usia 2 minggu dari jarak 20 cm, anak sudah dapat membedakan garis-garis yang terletak dengan jarak 3 mm satu sama lain.
Refleks pupil (reaksi terhadap perubahan intensitas sinar)sudah ada beberapa hari sesudah dilahirkan.
Konvergensi (pemusatan pandangan pada satu titik) sudah terjadi sesudah usia 4 – 8 minggu.
Mengikuti objek yang bergerak dengan mata sudah lancar sesudah 2 bulan.
Akomodasi atau kecembungan lensa mata pada mulanya belum dapat disesuaikan; titik fokus terletak pada kurang lebih 20 cm, hingga anak yang baru dilahirkan dapat melihat sesuatu paling jelas pada jarak 20 cm.
Selanjutnya perlu juga diteliti rangsang apakah yang mendapat prioritas anak. Ternyata anak mempunyai prioritas terhadap beberapa rangsang, yaitu:
Rangsang dengan pola yang jelas (kontras); misalnya apa yang disebut “bull eyes” (lingkaran konsentris atau memusat) menarik perhatian anak.
Rangsang yang sederhana atau tidak terlalu kompleks
Rangsang yang bergerak, terutama gerakan yang tiba-tiba.
Rangsang 3 dimensi. Pilihan akan rangsang ini terjadi sesudah kurang lebih 2 bulan.
Dengan demikian hipotesis Schaffer dapat dibenarkan, yaitu dalam bulan-bulan pertama anak mengarahkan diri secara alami kepada manusia pada umumnya.
Selanjutnya, dilihat dari sisi sosial anak pada bulan-bulan pertama belum dipengaruhi oleh proses belajar, baru pada bulan ketiga anak menunjukan pengenalan terhadap orang-orang tertentu dan belajar membedakan tanda-tanda yang diberikan oleh orang tersebut. Oleh karenanya pada usia sekitar 3 – 4 bulan anak sudah dapat mengenali ibunya. Cepat atau lambatnya seorang anak mengenal ibunya tidak dapat dipakai sebagai ukuran kecerdasan anak, karena banyak faktor lingkungan ikut mempengaruhi kemampuan anak dalam hal ini.
Sikap tingkah laku lekat itu pula mengakibatkan adanya rasa ketakutan pada diri anak, yaitu takut terhadap orang asing (bulan ke 8) dan takut untuk berpisah (9 – 12 bulan). Anak akan merasa takut terhadap orang-orang yang belum dikenalnya, dan sebaliknya anak akan merasa ketakutan bila berpisah atau ditinggalkan oleh objek kelekatan.
Pertumbuhan dan Perkembangan Masa Bayi
Umumnya ahli psikologi perkembangan membatasi periode masa bayi dalam 2 tahun pertama dari periode pascanatal. Perkembangan masa bayi ini disebut juga sebagai periode vital, karena kondisi fisik dan psikologis bayi merupakan fondasi yang kokoh bagi perkembangan dan pertumbuhan selanjutnya. Pada saat dilahirkan, bayi berada dalam kondisi yang sangat lemah dan tidak berdaya. Selama beberapa bulan masa bayi, ketidakberdayaan itu berangsur-angsur menurun. Dari hari ke hari, minggu ke minggu dan bulan ke bulan, bayi semakin memperlihatkan kemandirian, sehingga pada saat masa bayi berakhir, yaitu kira-kira pada usia 2 tahun, ia telah menjadi seorang manusia yang berbeda dengan kondisi awal masa bayi.
Adapun pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi yang ditimbulkan pada aspek fisiknya dapat dilihat sebagai berikut :
Refleks
Refleks adalah gerakan bayi yang tak terkoordinir dan bersifat otomatis sebagai reaksi atas rangsangan tertentu serta memberi respon penyesuaian diri terhadap lingkungannya. Sepanjang bulan pertama, kebanyakan refleks menghilang atau menyatukan dengan gerakan yang relatif disengaja atau penuh arti.
Secara garis besar, refleks utama pada bayi dapat dibedakan menjadi refleks survival, yaitu refleks yang secara nyata berguna untuk memenuhi kebutuhan fisik bayi, terutama saat adaptasi dengan lingkungan barunya. Dan refleks primitif, yaitu refleks yang tidak secara nyata memenuhi kebutuhan fisik bayi, walaupun ia mungkin refleks yang penting pada tahap awal evolusi manusia yang diwariskan oleh nenek moyang kita.
Pola Cephalocaudal dan Proximodistal
Pola cephalocaudal adalah pertumbuhan dari atas ke bawah, pola proximodistal adalah petumbuhan dari pusat keluar.
Cephalocaudal atau head to tail direction (dari arah kepala kemudian kekaki), misalnya mengangkat kepala dulu kemudian dada dan ekstremitas bawah. Proximadistal atau Near to far direction (menggerakan anggota gerak yang paling dekat dengan pusat/sumbu tengah dan yang lebih jauh dari pusat), misalnya bahu dulu baru jari-jari
Keterampilan Motorik Kasar dan Halus
Keterampilan motorik kasar meliputi kegiatan-kegiatan otot besar seperti menggerakkan lengan dan berjalan. Sejumlah peristiwa penting motorik kasar terjadi pada kira – kira usia 12 hingga 13 bulan.
Keterampilan motorik harus meliputi gerakan yang lebih halus dibandingkan dengan gerak motorik kasar, dan mencakup keterampilan seperti kecekatan jari. Sejumlah peristiwa penting motorik halus terjasdi pada masa bayi, diantaranya perkembangan keterampilan meraih dan menggenggam.
Keadaan
Klasifikasi
Para peneliti telah merangkaikan sistem klasifikasi yang berbeda, salah satunya yang meliputi tujuh kategori keadaan bayi, termasuk tidur nyenyak, mengantuk, waspada dan terfokus, dan terfokus secara kaku.
Siklus tidur-bangun
Bayi – bayi yang baru lahir biasannya tidur 16 hingga 17 jam sehari. Pada usia 4 bulan, mereka mendekati pola tidur orang dewasa. Aktivitas tidur yang terjadi pada masa bayi seringkali ditandai dengan gerakan bola mata yang tidak teratur saat mata mereka tertutup. Aktivitas ini disebut juga REM slip (rapid eyes movement) tingginya persentase tidur REM (kira–kira setengah dari waktu tidur bayi) dapat merupakan alat rangsang tersendiri, atau dapat pula meningkatkan perkembangan otak. Sindrom kematian bayi tiba-tiba (sudden infant death syndrome) adalah suatu kondisi yang terjadi ketika seorang bayi berhenti bernapas dan meninggal secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas.
Gizi
Bayi-bayi harus mengkonsumsi sekitar 50 kalori per hari, atas setiap pon berat mereka. Konsensus yang sedang berkembang saat ini ialah meminum asi lebih baik daripada mengkonsumsi makanan botol, tetapi meningkatnya jumlah ibu-ibu pekerja berarti lebih sedikit bayi yang minum asi. Kekurangan protein yang parah dapat menyebabkan marasmus, terbuangnya jaringan penting pada tubuh bayi. Kondisi ini utamanya disebabkan oleh kekurangan asi pada masa awal perkembangan bayi.
Beberapa Perkembangan Pada Masa Bayi
Perkembangan fungsi-fungsi dan perbedaan individual.
Masa kepekaan dan masa kematangan fungsi-fungsi itu tidak berlangsung secara otomatis dan teratur. Ada anak yang cepat perkembangannya ada juga anak yang lambat dalam perkembangannya, dikarenakan:
Tempo/kecepatan itu berbeda-beda pada setiap fase dan setiap anak.
Bakat pembawaan, temperamen, dan kepribadian anak yang tidak sama pula.
Tahap perkembangan fungsi-fungsi itu pada umumnya mengikuti satu pola tertentu. Prosesnya dimulai dari perkembangan pada pusat persyarafan di dalam otak (syaraf-syaraf dan otot-otot dikepala; perkembangan chepalocaudal) yang berkembang berlanjut kebadan dan bagian anggota tubuh. Keaktifan jasmaniyah tergambar sebagai berikut:
Bulan pertama dan bulan kedua: melihat, mendengar, mencium/membau dan merasakan dengan segenap indeksnya.
Bulan ketiga: pada akhir bulan ini bayi menegakkan dan menggerak-gerakkan kepala.
Bulan kelima dan keenam: menggeser-geserkan badan dan telungkup.
Bulan ketujuh: duduk.
Bulan kedelapan: merangkak
Bulan kesembilan dan kesepuluh: mengangkat badan dan bangkit berdiri.
Bulan kesebelas merambat, jalan dengan berpegangan.
Bulan keduabelas: berdiri sendiri dan mulai berjalan.
Perkembangan fungsi-fungsi jasmaniah dapat dibedakan dalam 5 macam perkembangan ketrampilan, yaitu:
Perkembangan motorik dan gerak reflex
Kemampuan merangkak
Kemampuan duduk
Kemampuan berdiri dan berjalan
Kemampuan memanipulasi tangan.
Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik bayi dua tahun petama kehidupannya sangatlah ekstensif. Pada saat lahir, bayi memiliki kepala yang sangat besar (dibandingkan dengan bagian tubuh yang lain) yang bergerak terus meneus ke kiri dan ke kanan dan seringkali tidak dapat dikendalikan; mereka juga mmiliki refleks yang diominasi oleh gerakan-gerakan yang terus berkembang. Dalam rentng waktu 12 bulan, bayi-bayi dapat duduk dimana pun ia mau, berdiri membungkuk, memanjat dan biasanya berjalan. Selama tahun kedua, pertumbuhan melambat, tetapi pertumbuhan berlangsung cepat pada kegiatan-kegiaan berlari dan memanjat.
Perkembangan fisik pada masa bayi dapat dipelajari melalui beberapa hal, di antaranya:
Tinggi dan Berat Badan
Pada saat dilahirkan, panjang rata-rata bayi adalah 20 inci atau 50 cm, dengan berat 3,4 kg. Dibandingkan dengan ukuran tubuh orang dewasa, panjang bayi lebih dekat daripada beratnya: panjang bayi yang 20 inci menunjukan lebih dari satu perempat tinggi orang dewasa, sedangkan 3,4 kg beratnya hanya menunjukan sebagian kecil dari berat badan orang dewasa. (Seifert & Hoffnung,1994).
Setelah bayi menyesuaikan diri dengan makan melalui cara menghisap, menelan, dan mencerna, fisiknya tumbuh dengan cepat. Selam bulan-bulan pertama kehidupannya, berat badan badan bayi bertambah sekitar 5 sampai 6 ons perminggu. Pada usia 4 bulan, berat badan mereka naik dua kali. Pada tahun kedua kehidupannya, rata-rata pertumbuhan bayi mengalami perlambatan. Pada usia 2 tahun, berat bayi mencapai sekitar 13 hingga 16 kg dengan tinggi sekitar 32 hingga 35 inci (Santrock, 1995).
Gigi
Rata-rata bayi mempunyai empat hingga enam gigi susu pada usia satu tahun dan 16 pada usia dua tahun. Gigi yang pertama muncul adalah gigi depan, sedangkan yang terakhir adalah geraham. Empat ggi susu yang terakhir biasanya baru muncul pada tahun pertama masa kanak-kanak.
Susunan Saraf
Pada waktu lahir, berat otak adalah seperdelapan berat total bayi. Pertambahan berat otak paling pesat pada usia dua tahun. Otak kecil yang berperan penting untuk menjaga keseimbangan dan pengendalian tubuh, bertambah beratnya tiga kali lipat setahun sesudah kelahiran. Ini berlaku juga untuk otak besar. Sel-sel yang belum matang, yang ada pada waktu kelahiran, terus berkembang sesufah kelahiran tetapi secara relatif beberapa sel baru terbentuk.
Perkembangan Organ Perasa
Pada usia tiga bulan, otot mata sudah cukup terkoordinasi untuk memungkinkan bayi melihat sesuatu secara jelasdan nyata dan sel-sel kerucut sudah berkembang baik untuk memungkinkan mereka melihat warna. Pendengaran berkembang pesat selama waktu ini. Penciuman dan pengecapan yang berkembang baik pada waktu kelahiran, terus membaik selama masa bayi. Bayi sangat tanggap terhadap semua rangsangan kulit karena tekstur kulit mereka yang tipis dan karena semua organ perasa yang berhubungan dengan peraba, tekanan, rasa sakit, dan suhu berkembang dengan baik.
Perkembangan Bicara
Berbicara merupakan sarana berkomunikasi. Untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain, semua individu harusdapat menguasai dua fungsi yang berbeda; kemempuan menangkap maksud yang ingin dikomunikasikan orang lain dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain sehingga dapat dimengerti.
Tugas pertama dalam berkomunikasi dengan orang lain berupa pemahaman akan perkataan orang lain. Dalam setiap tahapan usia, anak-anak lebih dapat memahami daripada mengutarakan pikiran dan perasaan-perasaan mereka sendiri dalam bentuk kata-kata. Hal ini tampak lebih jelas dalam masa bayi dan pada tahun-tahun masa kanak-kanak. Ekspresi muka pembicara, nada suara dan isyarat-isyarat tangan membantu bayi untuk mengerti apa yang dikatakan kepadanya. Rasa senang, marah, dan takut sudah dapat dimengerti dalam usia tiga bulan.
Sampai usia delapan belas bulan, kata-kata harus diperkuat dengan isyarat, seperti menunjuk benda. Pada usia dua tahun, menurut tes intelegensi Skla Terman-Merril, rata-rata bayi harus cukup dapat mengerti dan bereaksi terhadap dua dari enam perintah sederhana, seperti “masukkan sendok dalam cangkir”, kalu benda-benda itu mudah diraih. Tetapi tergantung pada intelektual bayi sendiri dan sebagian pada rangsangan dan dorongan orang lain agar bayi berusaha mengerti apa yang mereka katakan.
Fungsi Psikologis
Masa bayi adalah masa pembentukan pola-pola psikologis fundamental untuk makan, tidur dan buang air, meskipun pembentukkan kebiasaan tersebut mungkin tidak selesai pada akhir masa bayi.
Pola Tidur
Selama tahun pertama masa bayi, lam rata-rata tidur malam maningkat dari 8 setengah jam pada tiga minggu pertama hingga 10 jam pada 12 minggu pertama dan selanjutnya tetap konstan selam sisa tahu tersebut. Selama tiga bulan pertama, penurunan jumlah tidur siang diimbangi oleh tidur malam. Sepanjang tahun pertama siklus bangun tidur selama kira-kira satu jam terjadi baik pada waktu tidur siang maupun malam, dengan tidur lelap hanya kira- kira 23 menit.
Pola Makan
Sejak kelahiran hingga usia empat atau lima bulan, semua pola makan adalah dalam bentuk menghisap dan menelan. Oleh karena itu, makanan haruslah dalam bentuk cair. Mengunyah umumnya barulah muncul dalam pola perkembangan sebulan sesudah menggigit. Akan tetapi seperti menggigit, mengunyah adalah dengan cara yang khas bayi, dan memerlukan banyak latihan sebelum menjadi sempurna.
Pola Buang Air
Pengendalian buang air besar rata-rata mulai pada usia enam bulan, sedangkan pengendalian buang air kecil mulai antara usia 15 dan 16 bulan.
Perkembangan Sosial
Peranan sosial yang dini memainkan peranan yang penting dalam menentukan hubungan sosial di masa depan dan pola perilaku terhadap orang lain. Dan karena kehidupan bayi berpusat di sekitar rumah maka dirumahlah diletakan dasar perilaku dan sikap sosialnya kelak. Pola reaksi sosial terhadap bayi lain dan terhadap orang dewasa itu berbeda.
Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan manusia yang berkaitan dengan pengertian pengetahuan, yaitu semua proses paikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirnya lingkungannya. Secara tradisional, kognisi ini dipertentangkan dengan konasi (kemauan) dan dengan afeksi (perasaan).
Selama masa bayi kapasitas intelektual seseorang telah mengalami perkembangan. Beberapa pandangan tentang perkembangan kognitif adalah sebagai berikut :
Perkembangan Kognitif Menurut Pandangan Piaget
Piaget meyakini bahwa pemikiran seorang anak berkembang melalui serangkaian tahap pemikiran dari masa bayi hingga dewasa. Tahap-tahap perkembangan pemikiran ini dibedakan Piaget atas empat tahap, yaitu tahap pemikiran sensomotorik, praoperasional, operasional koonkret, dan operasional formal.
Tahap sensori-motorik berlangsung dari kelahiran hingga usia 2 tahun. Selama tahap ini, perkembangan mental ditandai dengan kemajuan pesat dalam kemampuan bayi untuk mengkoordinasikan dan mengorganisir sensasi melalui gerakan dan tindakan fisik.
Tahap sensoris-motorik dibagi menjadi enam subtahap, dimana masing-masing subtahap meliouti perubahan kualitatif dalam organisasi senso=motorik. Ke enam subtahap itu adalah early refleks, primary circular reactions, secondary circular reaction, combined secondary circular reaction, tertiary circular reactions, dan the first symbol.
Perkembangan Kognitif Menurut Pandangan Kontemporer
Belakangan ini muncul pemahaman baru tentang perkembangan kognitif bayi. Dengan menggunakan teknik eksperimental yang sangat maju, telah lahir sejumlah penelitian baru tentang perkembangan kognitif bayi. Diantaranya adalah bahwa teori sensorik-motorik piaget dimodifikasi secara mendasar. Karena sejumlah pemelitian terbaru menunjukkan bahwa kemampuan kognitif anak muncul lebih awal dari apa yang piaget pikirkan dan perkembangan mereka lebih panjang dari yang diperkirakan.
Pandangan kontemporer tentang perkembangan kognitif ini kemudian juga mendapat sokongan yang penting dalam para pakar psikologi pemrosesan informasi.
Perkembangan Persepsi
Persepsi pada dasarnya menyangkut hubungan manusia dengan lingkungannya, bagaimana ia mengerti dan menginterpretasikan stimulus yang ada di lingkungannya. Setelah individu menginderakan objek yang ada di lingkungannya, lalu ia memproses hasil peninderaan itu, hingga timbul makna tentang objek itu pada dirinya yang dinamakan persepsi.
Menurut pandangan kontemporer,persepsi berkembang melalui proses secara bertahap sejak bayi baru lair hingga meninggal. Beberapa persepsi yang sudah ada pada bayi adalah persepsi bayi terhadap bentuk dan persepsi bayi terhadap kedalaman.
Perkembangan Konsepsi
Konsepsi adalah proses penggambaran ide atau berpikir. Untuk mengetahui apa yang sedang dipikirkan oleh bayi ternyata lebih sulit dibandingkan mengetahui apa yang sedang dilihatnya. Penelitian terbaru tentang perkembangan persepsi dan konsepsi bayi menunjukkan bahwa bayi sebenarnya memiliki kemampuan persepsi yang jauh lebih maju dan sudah dapat berpikir jauh lebih awal.
Perkembangan Memori
Memori adalah keseluruhan pengalaman masa lampau yang dapat diingat kembali. Memori merupakan unsur inti dari perkembangan kognitif, sebab segala bentuk belajar dari individu melibatkan memori.
Berbeda dengan pandangan para pakar psikologi terdahulu, yang nenganggap bayi tak dapat menyimpan memori sampai mereka memiliki kemampuan berbahasa yang diperlukan untuk membentuk memori itu dan mengingatnya. Maka pandangan kontemporer mempercayai bahwa kemampuan memori bayi telah mulai berkembang jauh lebih awal dan bahkan sebelum kelahirannya.
Perkembangan Bahasa
Kemampuan dan kesiapan belajar bahasa pada manusia segera mengalami perkembangan setelah kelahirannya. Bahkan, kemampuan menguasai bahasa, dalam arti belajar membuat suara-suara yang berarti dan berhubungan dengan orang lain melalui suara itu merupakan salah satu tugas perkembangan yang harus dicapai pada masa bayi. Jauh sebelum bayi bisa berbicara, ia telah mampu meniru secara selektif nada pembicaraan tertentu. Bahkan bayi yang baru kahir dapat mensinkronkan gerakan tubuh dengan nada pembicaraan orang dewasa.
Kaplan dan Kaplan mengidentifikasikan empat tahap produksi bunyi pada bayi, yaitu :
Tangisan, yang dimulai sejak kelahiran
Suara-suara lain dan mendengkur, yang dimulai sejak akhir bulan pertama.
Ocehan, yang dimulai pada pertengahan tahun pertama.
Suara yang telah dipolaka pada usia menjelang satu tahun.
Tabel Spesifikasi Perkembangan dan Pola Pertumbuhan Bayi
Usia Lahir – 1 Bulan
|
Ciri-ciri Fisik
|
-Berat lahir rata-rata 3,0-4,1 kg; perempuan beratnya kira-kira 3,2 kg dan laki-laki kurang lebih 3,4 kg.
-5 – 7% dari berat lahir akan hilang dalam beberapa hari setelah kelahiran
-berat badan naik rata-rata 0,14 – 0,17 kg setiap minggu pada bulan pertama
-panjang badan pada saat lahir antara 45,7-53,2 cm
-kecepatan bernafas kurang lebih 30 – 50 x /menit
-Suhu normal bayi sekitar 35,6-37,2 derajat celcius
-kulit sensitif (tangan dan mulut)
-Lingkar kepala rata-rata 31,7-36,8 cm
-menangis tanpa mengeluarkan air mata
-mata sangat sensitif terhadap sinar
-belum bisa fokus terhadap benda jarak jauh.
|
Motorik
|
-gerak refleks (menelan, menghisap, muntah, batuk, menguap, berkedip, mengeluarkan kotoran, terkejut, dan menggenggam)
-mempertahankan posisi seperti “janin” terutama ketika tidur
-mengepalkan tangannya walaupun tidak meraih benda
-menoleh kepalanya dari sisi satu ke sisi laninnya ketika ditelungkupkan
-pupil mata melebar dan menyempit saat merespon sinar
-mata tidak selalu bergerak bersama-sama, kadang terlihat juling, berusaha untuk mengikuti benda yang berada diluar garis pandang, belum bisa mengkoordinasikan mata dan gerakan tangan.
|
Perseptual – Kognitif
|
-menegdipkan mata sebagai respon terhadap benda yang mendekat dengan cepat
-mengikuti benda yang bergerak dengan pelan sampai 180 derajat
-mengikuti benda yang bergerak ke atas bila benda dekat dengan wajah bayi
-melihat-lihat walaupun dalam kegelapan
-mulai mempelajari tangannya ketika berbaring terlentang
-sering menyelaraskan gerakan tubuh dengan pola bicara orang tua dan pengasuhnya
-dapat membedakan rasa, lebih memilih rasa manis
|
Berbicara dan Berbahasa
|
Pada saat ini rewel dan menangis adalah cara untuk berkomunikasi
beraksi terhadap suara keras (berkedip, bergerak, menghentikan gerakan, mengalihkan pandangan / terkejut)
memilih suara-suara tertentu (suara manusia, musik)
memalingkan kepalanya untuk mencari sumber suara atau bunyi-bunyian
|
Personal –Sosial
|
-mengalami periode siaga yang singkat segera setelah dilahirkan
-tidur 17 jam – 19 jam sehari
-suka didekap dan dipeluk apabila terbangun
-menunjukan bahwa setiap individu berbeda
-mulai membangun kedekatan emosi atau ikatan dengan orang tua dan pengasuhnya
-muali membangu rasa aman atau percaya terhadap orang tua dan pengasuhnya
|
Usia 1 - 4 Bulan
|
Ciri-ciri Fisik
|
-Panjangnya rata-rata 50,8 – 68,6 cm, tumbuh kira-kira 2,54 cm per bulan.
-Beratnya rata-rata 3,6 – 7,3 cm: bayi perempuan beratnya sedikit lebih ringan daripada laki-laki.
-Beratnya bertambah kurang lebih 0,11 – 0,22 kg per minggu.
-Bernafas dengan kecepatan sekitar 30 – 40 kali per menit.
-Suhu tubuh normal berkisar dari 35,7° - 37,5° C
-Lingkar kepala dan dada hampir sama.
-Lingkar kepala bertambah kurang lebih 1,9 cm per bulan sampai dua bulan.
-Terus bernafas menggunakan otot perut
-Kulit masih tetap sensitif dan mudah iritasi
-Lengan dan kaki sama panjang, ukuran dan bentuknya; mudah ditekuk dan direntangkan.
-Kaki bisa nampak agak melengkung.
-Mulai menggerakkan mata bersama-sama dan serentak.
-Mulai dapat membedakan warna.
|
Motorik
|
Gerak reflek:
-Mencari sumber suara atau sentuhan dan menghisap, berkembang dengan baik.
-Menelan dan gerakan lidah masi belum matang, terus mengeluarkan air liur dan Menggenggam mulai hilang.
-Berpagangan tangan dengan posisi terbuka atau setengah terbuka.
-Perkembangan dan kesehatan otot sama pada laki-laki dan perempuan.
-Gerakan cenderung kasar dan tersentak-sentak.
-Mengangkat kepala dan tubuh atas bagian lengan ketika ditelungkupkan.
-Menoleh dari satu sisi ke sisi lainnya ketika terlentang
-Mulai menggelinding dari depan kebelakang dengan memutar kepalanya kesatu sisi dan tubuhnya mengikuti.
|
Perseptual-Kognitif
|
-Menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap benda yang bergerak dalam jarak 30,5 cm.
-Terus-menerus menatap benda yang bergerak walaupun sudah hilang.
-Memandang tangannya dengan penuh perhatian.
-Menggerakkan bola matanya ketika memandang satu benda ke benda lain.
-Fokus pada benda kecil dan meraihnya.
-Memandang secara selang-seling.
-Menirukan gerak tubuh yang dicontohkan: lambaian tangan, tepukan halus pada kepala.
-Melihat pada arah sumber suara
-Menghubungkan suara dan ritma dengan gerakan yaitu bergoyang seirama dengan musik, lagu atau sajak.
-Dapat membedakan wajah orang tuanya dengan wajah orang yang tidak dikenal.
-Mulai memasukkan mainan ke mulut.
|
Berbicara dan berbahasa
|
-Bereaksi (berhenti merengek, terkejut) terhadap bunyi-bunyian.
-Mengoceh apabila diajak bicara atau diberi senyuman.
-Mengoceh dengan menggunakan satu huruf hidup (ah, eh, uh).
-Tertawa keras-keras.
|
Personal-Sosial
|
-Menirukan, meneruskan, menhentikan, dan menghindari interaksi – misalnya dengan sendirinya bayi bisa menoleh kearah seseorang atau situasi.
-Bereaksi berbeda-beda terhadap berbagai macam suara orang dewasa.
-Kadang-kadang suka digendong dan dipeluk dari pada diberi makan atau ditidurkan.
-Ketika bangun, mengoceh, mengeluarkan suara dengan mempermainkan air liurnya.
-Tersenyum sebagai respon terhadp wajah atau suara yang ramah.
-Menghibur dirinya sendiri dalam waktu singkat dengan mainan dengan jari tangan atau jari kaki.
-Menikmati kegiatan rutin, seperti dimandikan dan diganti popoknya.
-Gembira pada saat bermain apabila dikelitik, diajak tertawa, dan bergoyang mengikuti irama.
-Lebih jarang menangis.berhenti menangis ketika orang tua atau pengasuhnya menghampirinya.
|
Usia 4-8 Bulan
|
Ciri-ciri Fisik
|
-Berat badannya naik kurang lebih 0,45 kg per bulan.
-Berat badannya dua kali lipat dari berat lahir.
-Panjangnya bertambah kira-kira 1,3 per bulan.
-Bernafas kurang lebih 25-50 kali per menit, tergantung aktivitasnya.
-Gigi mulai tumbuh diawali dengan gigi susu atas dan bawah.
-Gusi bisa menjadi merah dan bengkak, mengeluarkan lebih banyak air liur, mengunyah, menggigit-nggigit atau memasukkan benda ke mulut.
-Penglihatan benar-benar berwarna.
|
Motorik
|
-Gerakan reflek berubah (berkedip, menyedot, terkejut menghilang, parasut muncul pada akhir tahap ini, dan menelan).
-Menggunakan jari dan ibu jari untuk memungut benda.
-Meraih benda menggunakan kedua tangan secara serempak.
-Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya.
-Memegang, menggoyang-nggoyangkan dan memukul-mukul benda dan memasukkan semua denda ke mulutnya.
-Bisa duduk sendiri, kepalanya tegak, punggungnya lurus dan lengan menyangga.
-Merangkak tetapi belum bisa bergerak maju hanya bergerak kedepan dan kebelakang.
-Mengangkat kepala jika tidur terlentang.
-Berguling kedepan dan kebelakang, senang dipagang dalam posisi berdiri, melompat-lompat saat di pangku.
|
Perseptual-kognitif
|
-Memusatkan mata pada benda-benda kecil dan meraihnya
-Menggunakan tangana yang, mulut, dan mata secara terkoordinasi.
-Menirukan gerakan (lambaian selamat tinggal dan bermain ci-luk-ba).
-Melongok benda yang jatuh dan senag melempar benda berulang-ulang umtuk diambil oleh orang dewasa dan dikembalikan kepadanya.
-Mencari mainan yang disembunyikan.
-Mengembalikan posisi benda yang terbalik dan ditelungkupkan ke posisi semula.
-Tidak mampu memperhatikan lebih dari satu mainan.
-Bermain secara aktif.
|
Berbicara dan berbahasa
|
-Merespon dengan tepat dengan tepat namanya sendiri dan kata perintah yang sederhana
-Meniru beberapa bunyi tanpa kata-kata (batuk, decak lidah, kecapan bibir)
-Mengungkapkan semua huruf hidup dan beberapa hidup mati : R, S, Z, th, and w
-Merespon beberapa nada bicara orang lain (marah, sedih, bercanda)
“Berbicara” kepada mainan
-Mengoceh dengan mengulang-ulang dengan suku kata yang sama(ba,ba,ba)
|
Personal sosial
|
-Senang mengamati orang dan perbuatan yang dilakukan orang tersebut.
-Merespon dengan cara yang berbeda dan tepat terhadap ekspresi wajah (cemberut dan tersenyum).
-Menirukan ekspresi wajah, tindakan dan bunyi.
-Senang digendong dan dipeluk.
-Tertawa terbahak-bahak.
-Menjadi kesal kalau mainannya diambil.
-Mencari perhatian dengan menggunakan gerakan tubuh.
|
Usia 8-12 Bulan
|
Ciri-ciri Fisik
|
-Kenaikan tinggi badan lebih lambat daripada bulan-bulan sebelumnya, rata-rata 1,3 cm per bulan.
-Berat badan meningkat kurang lebih 0,5 kg per bulan.
-Menggunakan otot perut untuk bernapas.
-Kurang lebih empat gigi susu bagian atas dan bawah dan dua geraham bawah mulai muncul.
-Dapat melihat dan menunjuk benda jarak jauh (15-20 kaki).
|
Motorik
|
-Meraih dengan satu tangan, lalu mengambil benda yang diulurkan kepadnya.
-Memindahkan benda dari tangan satu ke tangan yang lain.
-Melepaskan benda dengan menjatuhkan atau membuangnya.
-Mulai menarik dirinya ke posisi berdiri
-Mulai berdiri sendiri, bersandar ke perabotan untuk menyangga tubuhnya, bergerak atau “menjelajahi” rintangan dengan melangkah ke samping.
-Dapat menjaga keseimbangan yang baik ketika duduk, dapat mengubah posisi tanpa jatuh.
-Merangkak dengan menggunakan tangan dan lututnya, keatas dan kebawah tangga.
-Berjalan dengan dukungan orang tua, berpegangan pada tangan orang dewasa, bisa mulai berjalan sendiri.
|
Perseptual-Kognitif
|
-Menunjukkan kesadaran benda jarak jauh (15-20 kaki) dengan menunjuk pada benda tersebut.
-Merespon pada sumber pendengaran (letak sumber suara).
Mengikuti instruksi sederhana, seperti “melambaikan tangan” dan “tepuk tangan”.
-Memasukkan segala sesuatu ke mulut.
-Menirukan kegiatan: memukul dua balok secara bersamaan.
-Menjatuhkan mainan dengan sengaja dan berulang-ulang, melihat arah jatuhnya benda.
-Menunjukkan kegunaan dari benda-benda yang ditemui: pura-pura minum dari cangkir, memakai kalung, memeluk boneka.
-Menunjukkan adanya kesadaran akan hubungan fungsional benda,; meletakkan sendok ke dalam mulut, menggunakan sisir untuk menyisir rambut, membalik lembar buku.
|
Berbicara dan berbahasa
|
-Mengoceh dengan sengaja untuk memulai interaksi sosial, bisa berteriak untuk menarik perhatian.
-Menggelengkan kepala untuk mengatakan “tidak” dan mengangguk untuk mengatakan “ya”.
-Merespon dengan mencari sumber suara ketika namanya di panggil.
-Melambaikan tangan “selamat tinggal”.
-Bertepuk tangan bila diminta.
-Mengucapkan “da-da” dan “ma-ma”.
-Menikmatiritma dan lagu sederhana, mengoceh dan menari mengikuti irama musik.
|
Personal-Sosial
|
-Menunjukkan ketakutan yang besar pada orang asing.
-Ingin orang dewasa selalu cepat terlihat, bisa menagis dan mencari-cari ketika mereka tidak terlihat.
-Senang berada didekat atau dilibatkan dalam kegiatan sehari-hari anggota keluarga.
-Menikmati pengalaman baru dan kesempatan untuk mencermati benda baru.
-Menunjukkan keinginan untuk diangkat dan digendong dengan mengulurkan tangannya, menagis atau bergelayut pada kaki orang dewasa.
-Mulai menunjukkan kemauan yang kuat dengan tetap menolak permintaan orang dewasa; bisa menendang, berteriak atau berguling-guling di lantai.
-Mengulang perilaku yang mendapat perhatian, terus-menerus mengoceh.
|
BAB III
KESIMPULAN
Demikianlah pembahasan pada masa bayi, ciri-ciri yang menonjol dari masa bayi yang berlangsung dari minggu kedua sampai tahun kehidupan kedua adalah bahwa periode ini merupakan tahun-tahun dasar, yaitu masa pertumbuhan dan perubahan yang pesat dan berkurangnya ketergantungan, masa meningkatnya individualitas dan permulaan sosialisasi dan masa yang menarik sekaligus berbahaya.
Pertumbuhan dan perkembangan fisik berlangsung secara berangsur-angsur sepanjang masa bayi, sedangkan perkembangan fungsi fisiologis terjadi secara cepat. Bayi berkomunikasi dalam bentuk prabicara yaitu dengan menangis, mengoceh/berceloteh, gerakan isyarat dan ekspresi-ekspresi wajah.
Kemudian perkembangan bermain mengikuti pola yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan fisik, motorik, dan mental, baik pada pola bermain pada umumnya dan juga pada pola permainan khusus. Dan juga pentingnya adanya hubungan orang tua yang insentif sebagai bukti rasa kasih sayang, perilaku akrab karena itu akan berpengaruh pada perkembangan anak/bayi.
Selama tahun kehidupan pertama, bahaya fisik lebih banyak jumlahnya dan lebih parah daripada bahaya psikologis. Selama tahun kedua terjadi hal yang sebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA
Caesar, Arihdya.http://arihdyacaesar.wordpress.com/2010/01/13/perkembangan-masa-bayi/. 17 Oktober 2011
Haditono, Siti Rahayu. 2006. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Mar’at, Samsunuwiyati. 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya