Membuka Cakrawala Pengetahuan

Membuka Cakrawala Pengetahuan

Kamis, 12 April 2012

ANALISIS KOMPARATIF KEBIJAKAN PENDIDIKAN

 (Pada Negara-negara Maju dan berkembang)


Beberapa pertanyaan...
1.      Bagaimana Kebijakan Pendidikan di Negara-negara maju dan berkembang?
Kebijakan Pendidikan pada Negara Maju
Keberhasilan pendidikan suatu negara tentu dapat menentukan keberhasilan negara tersebut. Atas dasar itu pulalah, negara-negara yang dapat dikatakan maju tentu menjadi pusat perhatian untuk dilakukan penelitian atas keberhasilan atau kesuksesan negara tersebut. Dan, sebagai faktor kunci keberhasilan suatu negara, pendidikan dari negara-negara yang dianggap maju tentu menjadi primadona penelitian dari negara-negara lain yang ingin mengikuti jejak kemajuannya.
Bila dianalisis secara komparatif, kebijakan pendidikan sangat berperan penting dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan suatu Negara oleh karena itukeberadaan pendidikan komparatiftak lepas dari pendidikan internasional yang dapat dikatakan sebagai asal muasal ilmu penidikan komparatif berasal.
Dalam proses meningkatkan kemajuan pendidikan tersebut, munculah ide untuk melakukan studi perbandingan atas negara-negara lain, khususnya negara-negara maju. Studi perbandingan dalam dunia pendidikan inilah dikenal dengan nama perbandingan pendidikan.
Menurut Nicholas Hans, pendidikan perbandingan sebagai sebuah disiplin ilmu terletak pada batasan antara kemanusiaan dan ilmu pengetahuan, ia menyerupai filsafat yang mana menjadi pondasi dari hal tersebut. (Nicholas Hans, The Historical Approach to Comparative Education, (www.springerlingk.com) h. 1)
Jika perbandingan pendidikan dapat dikategorikan sebagai perbandingan kebijakan publik atau Comparative Public Policy, dimana menurut Feldman (1978) ; perbandingan kebijakan public adalah suatu metode mempelajari kebijakan publik (meliputi proses kebijakan, hasil kebijakan dan dampak kebijakan) yang dilakukan dengan mengadopsi pendekatan “comparative”. Yaitu membandingkan kebijakan tertentu dengan kebijakan yang lain yang ada di negara tertentu dengan yang ada di negara lain. Heidenheimer, et al., (1990), memberi penegasan yang lebih khusus, dengan menyatakan bahwa perbandingan kebijakan public adalah studi tentang bagaimana, mengapa, dan dampak apa yang ditimbulkan dari adanya tindakan pemerintah dan tidak bertindaknya pemerintah.
(Ulul Albab, Perbandingan Kebijakan Pendidikan AS-Indonesia
(muhlis.wordpress.com/perbandingan-pendidikan/) Bab I Pendahuluan h. 1)
Dengan semakin meningkatnya aneka upaya pendidikan internasional yang bertujuan untuk mewujudkan kehidupan dunia yang lebih harmonis yang melibatkan ahli-ahli dalam Negara yang kemudian secara penerapanya diaplikasikan pada siostem pendidikan dinegara-negara yang berproses untuk maju.
Sebut saja diantara Negara-negara yang maju yaitu: Amerika Serikat dan Jepang.
1.    Amerika Serikat
Amerika Serikat adalah Negara yang sangat maju ditinjau dari sisi perekonomian dan system politiknya yang demokratis yang paling banyak menjadi rujukan dunia. Hal tersebt tidak lepas dari kebijakan pendidikan yang ada dinegara tersebut yang mencerminkan sebagai Negara yang maju di era globalisasi masa kini. Pemerintah membangun system pendidikan menjadi dua kelompok:
a.       Public school, yang dibiayai oleh pemerintah sepenuhnya, dan
b.  Private school, yaitu sekolah yang didanai oleh masyaraka, dan sebagaian dibantu oleh pemerintah.
Dalam penerapannya, pengelolaan pendidikan lebih diserahkan kepada menejemen sekolah daripada ditentukan oleh pemerintah (MBS, Menejemen Berbasis Sekolah). Otonomi pendidikan berada pada sekolah, bukan pada lembaga Pembina baik ditingkat Negara bagian maupun kota. Sebagaimana dikemukakan Johnson dkk, mbahwa meskipun struktur pendidikan nampaknya top-down, tetapi karena di “bottom” terdapat para professional pengajar atau guru dan menejer sekolah yang handal maka merekalah yang mempunyai otonomi pendidikan. Karena merekalah yang paling menguasai urusan pendidikan yang sebenarnya. (H.A.R. Tilaar dan Riant Nugroho, Kebijakan Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hal 290)
 Karakteristik utama system pendidikan Amerika Serikat adalah berkarakter desentralisasi. Pemerintah federal, Negara bagian, danpemerintah daerah memiliki aturan dan tanggung jawab administrasi masing-masing yang sangat jelas. Amerika Serikat tidak mempunyai system pendidikan yang terpusat atau yang bersifat nasional. Namun bukan berarti pemerintah federal tidak memberikan arah dan pengaruhnya terhadap masalah pendidikan. Badab Legislatif, Judikatif dan Eksekutif federal sangat aktif dalam proses pembuatan keputusan mengenai pendidikan.
2.    Jepang
Jepang mempunyai penduduk yang homogen, yaitu terdiri dari 99.4 % orang jepang. Bahasa jepang dipakai sebagai bahasa resmi dan dipakai mulai dari persekolahan samapai perguruan tinggi. Sebagian besar anak-anak dijepang memasuki taman kanak-kanak. Kemudian pada usia enam tahun mereka mulai masuk sekolah dasar yang wajib bagi semua orang, berlangsung selama enam tahun. Sekolah pertama adalah termasuk pendidikan wajib.
System pendidikan di jepang memiliki kemiripan pada system di Indonesia, dimana jenjang pendidikannya melalui 4 tahap secara umumnya yaitu, 6-3-3-4 artinya siswa harus melewati 6 tahun untuk tahap pendidikan dasar, 3 tahun sekolah mengengah pertama, 3 tahun sekolah menengah atas, dan 4 tahun Perguruan Tinggi. Hal tersebut dikarenakan Negara Indonesia merupakan bekas Negara jajahan jepang sehingga sebagian sistem pendidikan Negara jepang masih diterapkan dinegara Indonesia dengan sedikit perubahan dimana Negara kita lebih memfokuskan pada pelajaran logika dan penilaian hasil akhir semester sebagai penentu kelulusan siswa, sedangkan di Negara jepang lebih memfokuskan pada pengembangan watak kepribadian dalam kaitannya terhadap kehidupan sehari-hari dan penilaian ditentukan oleh guru/ dosen kelas dengan melihat kinerja belajar siswa sehari-hari sebagai penentu kelulusan.
Negara jepang merupakan Negara yang sukses dalam memajukan pendidikanya terlihat pada pengaturan system pendidikannya yang tertata dengan baik dimana seluruh lembaganya bekerjasama dan melaksanakan perananya masing-masing secara optimal mulai dari lembaga administrasti, lembaga pendidikan, lembaga pengawas kurikulum, dll. Serta adanya dukungan yang baik antara pemerintah, kepala sekolah, guru, murid dan orang tua yang turut berperan terhadap majunya pendidikan dinegara tersebut. Kerjasama yang baik antara seluruh komponen Negara inilah yang mampu membawa kesuksesan Negara jepang hingga mampu mencapai seluruh tujuan-tujuan pendidikan yang dicanangkan kurang dari 25 tahun dan tercatat sebagai Negara dengan kualitas dan sistempendidikan terbaik se-Asia, sungguh prestasi yang mengagumkan.
Pendidikan wajib yang diberikan secara gratis dinegara tersebut menandakan bahwa pemerintahan disana memang amat memperdulikan Sumber Daya Manusia di negaranya dan menjadi bukti bahwa system administrasi Negara jepang memang berjalan dengan baik dan bertanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan negaranya termasuk memfasilitasi sarana dan prasarana yang bermutu dalam proses belajar mengajar.
Budaya disiplin waktu dan kerja keras Negara jepang yang sejak dahulu diajarkan dari leluhur-leluhur mereka selalu mereka tanamkan di dalam kehidupan sehari-hari turut berpengaruh pada kemajuan Negara ini.  
Kebijakan Pendidikan pada Negara berkembang
Kemudian kebijakan pendidikan pada Negara berkembang belum mampu untuk mencetak Sumber Daya Manusia yang berkualitas, meskipun ada tetapi belum menyeluruh. Negara berkembang ini merupakan Negara yang baru memulai untuk bangkit mengadakan pembangunan berbagai aspek kehidupannya, baik secara ekonomi, social, budaya, politik, ilmu pengetahuan, teknologi dan sebagainya. Suatu Negara digolongkan Negara berkembang jika Negara tersebut belum dapat mencapai tujuan oembangunan yang telah ditetapkan atau belum dapat menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah dilakukan, sebut saja Negara Indonesia dan Myanmar. Dsb. 
Kebijakan Negara berkembang umumnya berasal dari warisan kebijakan pendidikan kaum kolonial. Dikatakan demikian karena Negara-negara berkembang pada saat baru pertama kali merdeka belum sempatmembangun kebijaksanaan pendidikannya sendiri berdasarkan kebutuhan realistic rakyatnya. Oleh karenanya kebijakan yang adan merupakan hasil dari warisan kaum kolonial.                 
           2.      Aspek atau bidang apa yang paling menonjol/ signifikan dalam mencapai Negara yang maju?
Tentunya aspek yang menonjol atau signifikan dalam mencapai Negara yang maju adalah pada ranah pendidikannya dan kebijakan-kebijakan pemerintah dalam hal memutuskan suatu kebijakan dalam pendidikan. Hal itu menjadi tolak ukur dalam pengadaan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan bermutu. Dalam hal ini, tenaga pengajar/ ahli lebih ditakankan untuk mewujudkan ha tersebut, yakni SDM yang berkualitas dan cerdas secara menyeluruh. Karena dari tenaga pengajar/ gurulah awla terbentuknya generasi yang hebat yang mencetak kader pemimpin bangsa.

Sabtu, 07 April 2012

Nasehat Diri dikala Fajar



Nasehat Diri dikala Fajar

Wahai jiwa yang dirahmati Allah........
Sesungguhnya yang mencelakakan kita adalah diri kita sendiri, yakni nafsu duniawi yang bergejolak sangat hebat mementingakan dunia sesaat.
Allah maha mengetahui atas segala sesuatu,
Allah tahu kemampuan kita....
Allah tahu kadar keimanan kita....
Allah tahu mental kita....
Maka pasrahkanlah pada Allah SWT. Ia mengetahui atas segala isi hati, yang jelas dan yang tersembunyi, yang dzahir maupun yang tersirat. Allah akan menentukan dan menempatkan kita kepada yang terbaik bagi diri kita meskipun itu hal yang tidak menyenangkan bagi kita. Tinggal kita serahkan urusan kita kepada Allah SWT, maka Allah akan mengurus segala urusan kita.

Lihatlah diri kita.....
Alhamdulillah dari dulu hingga sekarang kita masih diberikan kesehatan, kenikmatan dan itu semua adalah Allah yang mengatur. Sangat begitu nikmat bila kita pasrah pada Allah SWT. Rizki, jodoh, dan segala ketentuan kita di dunia... Allah sudah mempersiapkannya untuk kita, maka dari itu senantiasa kita harus bersyukur pada-Nya.
Kita pasti memiliki keinginan, punya masalah... namun jangan lama-lama dalam memikul hal itu dan langsung memohon dan ingat pada-Nya, yakin pada-Nya.
Tapi tidak hanya cukup dengan yakin saja, melainkan disertai dengan ikhtiar kemudian tawakal. Maka Allah akan memberikan jalan keluar yang terbaik bagi kita.
Tiada yang menyayangi kita melainkan Allah,
Tiada yang mengurus kita melainkan Allah,
Tiada yang mengobati kita melainkan Allah,
Allah setiap saat ada dalam kesibukan mengurus hamba-hambanya.
Makin cepat kita kembali pada-Nya, maka semakin cepat pula dan penuhlah hati kita oleh dengan selalu dzikir/ ingat pada Allah Azza Wajalla. Semakin kita pasrahkan urusan kita pada Allah, maka Allah akan senantiasa membimbing dan menuntun kita.
Rasul bersabda:
“Barang siapa yang dunia menjadi tujuannya, maka Allah akan membuatnya cemas, gelisah pada hatinya danmenjadikannya merasa fakir dan takut miskin. Dan barang siapa yang akhirat menjadi tujuannya, maka Allah akan memudahkan segala urusannya dan dijadikannya rasa tenang dan berkecukupan, kemudian duniapun akan datang menghampirinya dengan merunduk-runduk karena dimudahkan oleh Allah SWT”    

Jangan samapai seseorang dapat mencuri hati kita dari Allah SWT....
Serahkan dan pasrah pada Allah, sungguh nikmat bila kita pasrah padanya, maka semua akan dimudahkan oleh-Nya.
Lihatlah....
Nabi musa ketika mendapatkan kesulitan yang dihadapkan dan dikejar-kejar oleh fir’aun dan bala tentaranya yang saat itu nabi musa dan kaumnya berada di tepi lautan yang tiada jalan selain lautan yang menghampar luasnya, maka Allah mengurusnya dengan membelah lautan yang ada dihadapannya. Kemudian Nabi Ibahim ketika dilempar ke kobaran api yang begitu bergejolak, maka Allah mengurusnya dan nabi Ibrahim pun tidak terbakar oleh api tersebut melainkan terasa sejuk dan akhirnya selamat.
Maka dari itu serahkanlah semua urusan pada Allah SWT. Yakin pada-Nya. Maka semua akan terasa mudah dan nikmat…..
Allah maha mengetahui segala kekurangan kita...., maka memohonlah pada Allah, ia akan memperbaikinya.

HASBUNALLAH…

Rabu, 04 April 2012

Sang Perantau

 
Perjuangan ditanah rantau memang membutuhkan usaha dan kerja keras,
berhasil tidaknya kembali pada diri masing-masing.......
setidaknya ikhtiar dan doa harus senantiasa menyertai dalam setiap langkah 
perjuangan di tanah rantau,
Tholabul ilmi,, salah satu cara untuk berhijrah menuju dan menggapai masa depan yang lebih baik.
Wahai para pemimpin bangsa.... Bangkitlah... 
mulailah dari diri sendiri untuk menjadi yang terbaik.
bulatkan tekadmu dan perjuangkanlah asa mu.....
Ber"MIMPI"lah maka tuhan akan memeluk mimpi-mimpi mu.........
_H.A.M.A.S.A.H_

MA'RIFAT DIRI


Terkadang kita serius dalam memahami dan mengenal orang yang kita cintai...
Tapi kita tidak pernah serius dalam mengenal dan memahami lebih jauh terhadap siapa yang menciptakan orang tersebut... yakni Ialah Yang Maha Pencipta, Rabbul ‘Izzaty... pencipta alam jagat raya ini, Allah ‘Azza Wa Jalla.
            Kita sering kali salah dalam mengambil keputusan, yang berdasarkan keinginan semata. Adanya banyak pilihan membuat kita bingung dan akhirnya menjadi samar-samar dalam memahami hakekat kehidupan. Sungguh diri ini belum mampu untuk memahami sesuatu yang tersirat dalam kehidupan di dunia yang terhampar ini. Mungkin sudah jelas ranbu-rambu ataupun tanda dan petunjuk yang diberikan oleh-Nya, namun diri ini belum mampu untuk menangkap dengan jelas tanda itu, dan terkadang sering menghilang tertutup dan akhirnya tidak terlihat sama sekali karena terlena dan tersihir oleh dunia.
Dunia... dunia... dunia...
Bagiku kau ibarat musuh dalam selimut. Kau menjadi sahabat, tapi menikam dari belakang...
Kadangkala kita selalu terbujuk oleh rayuan dunia yang menggoda, dan terkecoh serta terlena oleh kenikmatan dunia ini, yang padahal kenikmatan itu hanya semu yang pada akhirnya bisa menjadi bumerang bagi diri sendiri dan menjerumuskan ke lubang yang hina. Maka..... yang aku inginkan adalah “SAHABAT TERBAIK”... yang menjadi “SPARRING PATNERKU”... yang ia bisa menjadi lawan yang sebanding dengan diriku dan menasehatiku ketika aku brutal dan berontak dalam melampiaskan nafsu terhadap dunia ini...”
            Dimanakah engkau wahai Sparing Patnerku??!!....Ia masih aku cari....”
Karena aku belum menemukan lawan sebanding dengan diriku ini yang senantiasa selalu berontak dan mencampur adukan antara hitam dan putih yang akhirnya menjadi samar dan tidak jelas dalam memandang sesuatu yang sebenarnya sudah jelas ketentuannya.
            Yah..... memang butuh waktu untuk mencari lawan yang sebanding....
Dan setidaknya aku kini  menyadari, sesungguhnya sahabat terbaik itu adalah “HATI”, yang selalu memberikanku solusi terbaik diantara banyak pilihan, dan selalu memberikan jawaban yang bijak untuk memutuskan suatu pilihan yang menurut kita hal itu sangat susah dan berat. Ia juga sering memberikan motivasi disaat kita sedang luput, lengah, cemas dan takut dengan keadaan dan realita yang ada. Tapi..... lagi-lagi itu semua terbantah dan terkalahkan oleh nafsu yang begitu kuat yang timbul dalam diri, dan karena ia belum menjadi Sparing Patner/ lawan yang sebanding denganku. Nafsu keduniawian masih membekenggu dan jauh lebih unggul dan lebih kuat sehingga mematahkan semua saran dan nasehat dari sahabat terbaiku....
            Aku merenung untuk sesaat......
            Dan kini aku menemukan Sparing Patnerku.... ia tidak jauh dari diriku,, ia adalah “PIKIRANKU” sendiri.... Ia bisa menjadi lawan sebanding dan bahkan jauh lebih kuat untuk melawan diriku. Pikiran inilah yang mampu merasionalkan, menetralkan dan mengendalikan ketika kita sedang berontak. Disaat Hati sedang berdebat serius dengan sangat hebat dalam melawan gejolaknya diri ini (nafsu), maka pikiran sangat berperan dalam saat genting seperti itu. Ia bisa menjadi power, kekuatan yang menentukan dan memutuskan atas permasalahan dan hal tersebut yang sedang diperdebatkan.
            Bila pikiran jernih, maka ia akan menjadi sparing patner bahkan jauh lebih kuat untuk menentukan dan menggerakan serta mengarahkan kepada hal yang baik dan positif dengan memperhitungkan sisi baik dan buruknya serta maslahat dan madhorotnya. Dan kacaunya, jika pikiran itu keruh (tidak jernih), maka ia pun bisa menjadi sparing patner bahkan jauh lebih kuat untuk mengarahkan kepada hal yang buruk bahkan bisa lebih jahat dari yang buruk itu.
            Ternyata tidak cukup dengan kita menemukan Sparing Patner itu....!!!”
Ada satu hal lagi yang sering kita abaikan... yaitu “RUH JIWA/ SUKMA” yang itu bisa dihadirkan melelui amalan-amalan shaleh yang dilakukan. Sesungguhnya amalan-amalan shaleh yang dilakukan itu sebagai identitas yang kemudian melekat dalam sukma, yang artinya Ruh Jiwa kita akan terbelut oleh cahaya ketuhanan, nur ilahi.... yang kemudian secara otomatis membawa aura positif yang menarik kita ke arah yang hanif, lurus yang senantiasa menuju jalan sesuai jalur yang telah ditentukan oleh ilahi Rabby....
            Oleh karena itu..... wahai jiwa-jiwa yang GALAU....
Sesungguhnya amalan-amalan shaleh itulah yang harus kita kerjakan dan istiqomahlah dalam menjalankannya.... karena ia sebagai benteng diri, kekuatan yang terpancar dan terpatri dalam jiwa yang terbalut oleh nur cahaya ilahi.....

Allahummaj’alna min ‘ibadikassholihin......